Sabtu, 06 Agustus 2011

Palm tree

Pohon ini banyak di tanam di tempat kerjaku ...lihat di salah satu outlet Golf driving range sebagian ada yang tumbuh subur juga di area Banguet...Kata beberapa narasumber pohon ini masih masuk dalam class palm{palmae latin nya}.Walaupun dalam hati sempat menyangkal juga apa benar jenis ini masuk dalam suku palm tetapi kalo melihat dari struktur daun dan bentuknya memang benar adanya..lupa pelajaran smp soalnya.


Pohon ini berbuah kecil kecil hijau mengeluarkan getah kalau masih mentah,kuning dan lama kelamaan memerah kalau sudah tua,bijinya keras mirip sekali dengan buah kopi...sebagian orang[pengrajin} memanfaatkan sebagai hiasan/accecories tambahan dalam pembuatan bingkai
foto yang bernuansa etnik,Natural,dan sisanya buat tambahan ornament souvenir.
Awalnya saya juga kurang ngeh dengan keberadaan pohon ini sampai ketika ada kesempatan perollingan ke outlet lain,yang berlokasi di outside sempat juga keliling keliling area,dan ini dia....

Pohon ini mengingatkan saya kejadian masa lampau ketika saya masih duduk di bangku sekolah menengah,di SMU N 1 *****g******,di kelas 1.1,Pohon ini hanya satu satu nya tumbuh di dekat lapangan basket /tenis disana namun cukup lebat,Tidak tau mengapa pihak sekolah{kepala kebun}tidak berniat mengembang biakan untuk menambah asri dan nilai estetika ,yang saya ingat hanya di dominasi bunga bougenvile warna warni hasil stek persilangan kreasi kakak kelas biologi pada masa itu,atau pohon teh tehan hasil sumbangan waktu” mos’,yang sekarang sudah besar dan di bentuk bentuk menjadi logo sekolahan kami.
Kalau sudah kecapean olahraga biasanya saya berteduh tiduran di sini menikmati es cendol beli di kantin pak”glemboh”.sambil cerita cerita.Sampai pada suatu ketika....
Sepulang sekolah biasanya,masih ada extra kurikuler yang di ikuti teman teman seperti Raga jati,Taekwondo,kegiatan bermusik,atau yang bersifat kerohanian dan olahraga,,tetapi dari kesemuanya entah mengapa tidak ada salah satupun yang saya ikuti,Alasan inilah kenapa setiap pulang sekolah Dewi yang notabene tinggal di tawang mangu singgah dulu kerumah saya ,karena kebetulan rumah saya sangat dekat sekali dengan lokasi sekolah ,baru setelah itu ikut les raga jati
Suatu ketika saya ikut menemani dia ke sekolah ,dan nonton juga{heran kenapa saya tidak ikut sekalian les itu}.karena bengong saya kelapangan basket,,,tapi di sana juga tidak ada kegiatan.alias kosong.saya berteduh di bawah pohon palm,karena dulu belum musim hape{mungkin harganya juga tidak bakalan terjangkau kantong anak sekolah seperti sekarang},apalagi social networking semacam facebook twitter nimbuzz ,mungkin saya bisa dengerin music melalui alunan mp3 atau chat,,,,sayangnya mustahil.akhirnya saya iseng memetik buah pohon palem yang berwarna merah kekuning kuningan dan bergetah,,bersama salah satu teman saya si K***,Yang beda kelas
K :’Gimana klo tumbuk trus kita masukin ke kamar mandi /toilet?{hehe dengan logat dan dialek jawa tentunya}.
Parahnya saya mengiyakan lagi “hm kita coba yuk
Pagi hari nya anak kelas 2 .berapa ya lupa.sehabis istirahat,banyak yang mengeluh ...area genital{maaf},gatal gatal ,kalau murid cowok mungkin masih aga’mending ya kalo cewek coba.,,
Besoknya selesai upacara bendera di pimpin oleh bapak Suwandi sebagai kepala sekolah ikut memberikan himbauan “Dadi wong kudu tansah melu handarbeni tumprap lingkungan sekitar...kalau petikan bahasa yunani itu di indonesiakan kira kira “kita di minta melestarikan dan ikut memelihara lingkungan kita.
Begitu kira kira penggalan pidatonya.Ahh jadi semakin merasa bersalah saja.

Untuk ukuran usia tersebut saya memang belum memikirkan apa dampak dan resiko dari perbuatan saya , jujur saya tidak berani mengakui perbuatan saya di sekolah,baru sepulang sekolah saya bercerita mengakui kesalahan kepada bapak.Awalnya beliau marah ,tetapi akhirnya dia juga memberikan wejangan dengan gaya bahasa yang di sesuaikan dengan usia saya dan karakter saya yang sangat keras pada waktu itu{lembut di dalam he},akhirnya mengena juga di hati .
Sangatlah tidak mudah memang bagi Bapak saya dalam memposisikan diri di tengah 3 anak yang berbeda karakter ,memberikan ruang curhat yang nyaman bagi anak anak nya,memberikan solusi yang tepat di usia yang berbeda,mengerti dan mampu memposisikan diri beliau sebagai kita ,,di era jaman yang jauh lebih modern pula..ditambah segudang permasalahan yang beliau sendiri punya,yang mungkin kita belum mampu memahaminya pada saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar